Monday, September 22, 2014

Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epistemologi)

     Malam, sekarang saya akan memposting tentang epistemologi pelajaran ini saya dapatkan pada pertemuan ketiga di blok Filsafat ini.

     Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu jadi epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.

Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan

Empirisme
     Merupakan suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. John Locke, mengatakan bahwa pada manusia di lahirkan akalnya merupakan jenis catatan yang kosong (tabula rasa), dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman indrawi.Seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari pengindraan serta refleksi yang pertama-pertama dan sederhana tersebut.

Rasionalisme
      Berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.

Fenomenalisme

     Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu seperti keadaannya sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang menampak kepada kita, artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).

     Bagi Kant para penganut empirisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.

    Sifat Epistemologi secara kritis mempertanyakan/menguji cara kerja, pendekatan, kesimpulan yang ditarik dalam kegiatan kognitif manusia. Secara normatif menentukan tolok ukur /norma penalaran tantang kebenaran pengetahuan. Secara evaluatif menilai apakah suatu keyakinan, pendapat suatu teori dapat dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya secara logis dan akurat.


Dasar dan Sumber Pengetahuan
  1. Pengalaman manusia
  2. Ingatan (memory)
  3. Penegasan tantang apa yang diobservasi (kesaksian)
  4. Minat dan rasa ingin tau
  5. Pikiran dan penalaran 
  6. Logika (berpikir tepat dan logis)
  7. Bahasa (ekspresi pemikiran manusia melalui ujara/tulisan)
  8. Kebutuhan hidup manusia (mendorong terciptanya iptek)
             Struktur ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua yaitu Subjek (berperan sebagai yang menyadari) dan Objek (berperan sebagai yang disadari). Hubungan antara Subjek dan Objek menghasilkan Pengetahuan. 

Sumber:
Materi kuliah KBK Filsafat 19 September 2014 tentang Epistemologi

2 comments:

ANGELIA FIONARITA 705140108 said...

bagus dan singkat, 88 yaaa :D

Unknown said...

Jelas blogny..90 deh.

Post a Comment