Tuesday, November 11, 2014

Kenakalan Remaja Karena Permasalahan Keluarga

Kenakalan Remaja Karena Permasalahan Keluarga

Latar Belakang
     Kenakalan remaja merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah-laku yang menyimpang (kartono, 2013). Pengabaian yang terjadi dilakukan oleh orang tua dan biasanya sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja. Kenakalan remaja sangat banyak terjadi di kalangan remaja masa kini. Bahkan kenakalan yang dilakukan sudah banyak yang merujuk pada tindakan kriminal. Kenakalan yang dilakukan tidak hanya di lingkungan keluarga tapi juga di sekolah. Tawuran antar sekolah seakan menjadi trend disekolah-sekolah tertentu. Tawuran, sex bebas, dan penggunaan narkoba seakan menjadi hal yang biasa untuk dilakukan.

Masa Remaja
     King (2013) menyatakan “adolescence is the developmental period of transition from childhood to adulthood, beginning around ages 10 to 12 and ending at 18 to 21” (p. 311). Remaja merupakan periode perkembangan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Di masa ini remaja sedang mencari jati diri dan identitas diri. Hal yang perlu dicari dalam mengembangkan identitasnya adalah konsepsi tentang siapa, apa yang dikerjakan, dan kemana harus pergi untuk diri remaja tersebut (Surbakti, 2008). Pada masa pencarian ini remaja cenderung mencoba banyak hal yang belum mereka ketahui.
     Rasa penasaran remaja pada masa pencarian ini jika diarahkan bisa menjadi hal yang positif dan akan mengembangkan potensi mereka. Namun banyak remaja pada masa ini yang melakukan hal negatif. Banyak faktor yang menyebabkan tindakan negatif ini salah satunya adalah masalah pada keluarga.
     Keluarga adalah tempat yang sangat berperan penting dalam proses pencarian identitas diri pada remaja adalah keluarga. Surbakti (2008) berpendapat “Keluarga sebagai sebuah sistem merupakan tempat seorang remaja membentuk dan mengembangkan kepribadian dan karakter” (h. 130). Keluarga sangatlah penting dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang di dalam masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, remaja belajar tentang semangat, gagasan, optimisme, pesimisme, kecemasan, ketakutan, kekuatan, ketenangan, sikap, rasional atau emosional (Surbakti, 2008). Semua yang dikemukakan oleh surbakti tersebut sangatlah penting dalam menentukan identitas remaja. Keluarga merupakan tempat pertama pencegahan kenakalan remaja.

Kenakalan Pada Remaja
     Banyak kenakalan yang dilakukan oleh remaja dari yang ringan hingga yang berat. Pembatasan mengenai apa yang termasuk sebagai kenakalan remaja dapat dilihat dari tindakan yang diambil: tindakan yang tidak diterima oleh lingkungan sosial, pelanggaran ringan (status offenses), dan pelanggaran berat (index offenses) (Santrock dikutip dalam Gunarsa & Sutantoputri, 2004). Tindakan yang tidak diterima oleh lingkungan sosial disebabkan karena penyimpangan norma dan nilai yang berlaku dari lingkungan tersebut. Kenakalan yang melanggar norma dan nilai seperti melakukan sex pranikah dan berpenampilan seperti “berandal” yang dilihat masyarakat kebanyakan sebagai pelanggaran norma yang ada (Gunarsa & Sutantoputri, 2004).
     Kenakalan yang dilakukan seperti membolos pada jam pelajaran, bullying terhadap teman, dan mencontek ketika ujian sekolah termasuk kenakalan ringan. Walaupun kenakalan ini termasuk pelanggaran yang ringan tetap saja tidak dibenarkan untuk dilakukan. Beberapa dari kenakalan tersebut dapat mendapatkan tindakan atau hukuman walaupun bukan hukuman yang berat (Gunarsa & Sutantoputri, 2004)
     Kenakalan berat sudah termasuk pelanggaran serius bahkan sudah merujuk pada tindakan kriminal. Pelanggaran yang dilakuan seperti mencuri, menganiaya, memerkosa, membunuh, dan menggunakan bahkan mengedarkan narkoba. kenakalan ini sudah tidak bisa ditolerir karena pelaku tindakan kriminal dapat ditindak secara hukum dan bisa dipidanakan (Gunarsa & Sutantoputri, 2004).

Penyebab Kenakalan Remaja yang Disebabkan Permasalahan Keluarga
     Banyak faktor yang menyebabkan kenakalan pada remaja. Permasalahan dalam keluarga menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan remaja. Dogan et al. (dikutip dalam Kail & Cavanaugh, 2010) menyatakan “Adolescent are much more likely to become involved in delinquent acts when their parent use harsh discipline or don’t monitor effectively” (p. 350). Kehidupan dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap kenakalan pada remaja. Permasalahan yang terjadi dalam keluarga seperti keluarga yang berantakan karena meninggalnya salah satu atau kedua orang tua, perceraian orang tua yang berdampak kepada anak, hidup terpisah, poligami, perselingkuhan, keluarga yang diliputi konflik keras (Kartono, 2013).
     Menurut Kartono (2013) semua permasalahan tersebut menyebabkan: (a) anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntutan pendidikan orangtua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibu sibuk mengurusi konflik diantara mereka; (b) kebutuhan fisik anak dan psikis anak tidak terpenuhi sehingga keinginan dan harapan anak tersalurkan; (c) anak-anak tdak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang diperlukan untuk hidup susila sehingga anak tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol diri yang baik.
     Hal tersebut membuat anak menjadi malu, sedih, bingung, dan sering diliputi rasa dendam dan benci, sehingga anak menjadi kacau dan liar (kartono, 2013). Dengan memiliki perasaan-perasaan tersebut membuat anak remaja mencari pengalihan. Dan merujuk kepada perbuatan negatif. Kartono (2013) menyatakan bahwa
Anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua itu selalu merasa tidak aman, merasa kehilangan tempat berlindung dan tempat bepijak. Di kemudian hari mereka mengembangkan reaksi kompensatoris dalam bentuk dendam dan sikap bermusuh terhadap dunia luar. Anak-anak tadi mulai “menghilang” dari rumah, lebih suka bergelandangan dan mencari kesenangan hidup yang imaginer di tempat-tempat lain. Dia mulai berbohong dan mencuri untuk menarik perhatian dan mengganggu orang tuanya. Atau ia mulai mengembangkan reaksi kompensatoris negatif untuk mendapatkan keenakan dan kepuasan hidup dengan perbuatan kriminal. (h. 60)

    Pengabaian dari orang tua sangat mempengaruhi perilaku remaja. Kurangnya perhatian dan kasih sayang membuat remaja mencari perhatian yang lain dan kebanyakan dari remaja mencari perhatian dengan melakukan kenakalan-kenakalan. Dan kurangnya pengawasan dari orang tua membuat remaja lebih leluasa melakukan kenakalan tersebut.
Simpulan
     Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Peran keluarga sangatlah penting pada masa ini. Keluarga yang tidak harmonis atau bercerai bisa menjadi penyebab kenakalan remaja, karena menyebabkan rasa malu, sedih, takut dan dendam. Perasaan tersebut yang memyebabkan remaja mencari pengalihan dan perhatian lain yang berakhir pada kenakalan.
     Dengan arahan yang tepat dari keluarga remaja dapat menjadi pribadi yang baik. Dorongan keluarga khususnya orang tua menjadi salah satu penentu perilaku remaja. Perhatian yang cukup dari keluarga bisa mencegah remaja dari kenakalan. Keluarga juga bisa menjadi penghalang pengaruh buruk dari lingkungan yang menyebabkan kenakalan pada remaja.




Daftar Pustaka

Gunarsa, Y. S. D., & Sutantoputri, N. W. (2004). Hubungan orang tua dan remaja. Dalam Gunarsa (Ed.), Dari anak sampai usia lanjut: Bunga rampai psikologi perkembangan (h. 270-294). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Kail, R. V., & Cavanaugh, J. C. (2010). Human development: A life-span view (5th ed.). Canada: Cengage Learning.
Kartono, K. (2013). Patologi sosoal II: Kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
King, L. A. (2014). The science of psychology: Human development (3rd ed.). New York, NY: McGraw-Hill.

Surbakti. (2008). Kenakalan orang tua penyebab kenakalan remaja. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Wednesday, November 5, 2014

Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja

Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja

     Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini pemanfaatannya disalah gunakan diantaranya dengan pemakaian dengan dosis yang berlebihan (“Narkoba dan bahaya”, n.d.).
     Narkoba merupakan zat yang bila digunakan akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika (“Remaja dan narkoba”, 2014).

Penggunaan Narkoba pada Remaja
     Penyebaran Narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Penjual narkoba sekarang sudah berani masuk ke universitas bahkan ke sekolah-sekolah (“Remaja dan narkoba”, 2009).
     Upaya pemberantasan Narkoba sudah gencar dilakukan namun masih banyak terjadi kasus pengguna Narkoba. Bahkan pecandu Narkoba bukan hanya orang dewasa namun remaja yang masih sekolah dapat menjadi pecandu. Kurangnya kewaspadaan orang tua terhadap Narkoba menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus penggunaan Narkoba pada remaja (“Remaja dan narkoba”, 2009).

Penyebab Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja
     Faktor individu. Penyebab panyalahgunaan Narkoba yang dipengaruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi, yaitu (a) keingintahuan untuk mencoba, (b) keinginan untuk bersenang senang, (c) keinginan untuk mengikuti trend atau gaya, (d) keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok, (e) lari dari kesulitan dalam kehidupan (“faktor penyebab penyalahgunaan narkotika”, 2012).
     Faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah faktor yang berpotensi besar untuk membuat seseorang menjadi pecandu Narkoba. Lingkungan hidup sangat memengaruhi terhadap apa yang kita lakukan. Lingkungan dibagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan keluarga dan lingkungn sekolah (“faktor penyebab penyalahgunaan narkotika”, 2012).
     Lingkungan keluarga. Perceraian menyebabkan kurangnya kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua membuat anak menjadi tertekan. Perceraian juga menyebabkan kurangnya perhatian sehingga anak mencari pelarian yaitu Narkoba. Komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan anak serta kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga juga bisa jadi penyebab terjadinya seseorang melakukan penyalahgunaan Narkoba (“faktor penyebab penyalahgunaan narkotika”, 2012).
     Lingkungan sekolah. Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, dan adanya murid pengguna Narkoba merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan Narkoba (“faktor penyebab penyalahgunaan narkotika”, 2012). Santoso dan Silalahi (2000) menyatakan “Selain siswa, situasi sekolah juga mendorong maraknya penggunaan narkoba. Misalnya, kurangnya kontrol guru/petugas keamanan sekolah pada tempat-tempat tersembunyi di lingkungan sekolah, saat istirahat, jam belajar dan setelah sekolah. Juga banyaknya warung di sekitar sekolah yang dapat dijadikan tempat transaksi” (h. 41-42).

Dampak Penyalahgunaan Narkoba
     Dampak penyalahgunaan Narkoba terhadap fisik. Gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada tubuh bila menjadi pengguna narkoba. Gangguan pada sistem syaraf seperti kejang kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian (Haryanto, 2012).
     Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis. Narkoba tidak hanya mempengaruhi fisik tapi juga psikis seperti ceroboh, sering tegang, gelisah, hilang kepercayaan diri, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal, tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri (Haryanto, 2012).
     Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial. Penggunaan narkoba akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan dampaknya yaitu, gangguan mental, anti-sosial, dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan, menjadi beban keluarga karena sebagai pecandu akan sulit untuk sembuh dan membutuhkan biaya yang banyak, pendidikan menjadi terganggu, dan masa depan suram (Haryanto, 2012).

Kesimpulan
     Penggunaan narkoba berpengaruh besar terhadap keberhasilan di masa depan karena kecanduan narkoba tidak hanya merusak badan tapi juga merusak psikis dan kehidupan sosial. Orang tua sebagai lingkungan terdekat harus menjadi penghalang masuknya pengaruh narkoba terhadap remaja. Tanpa pengawasan dan perhatian orang tua remaja akan mudah terjerumus dalam dunia narkoba.

Daftar Pustaka
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba. (2012). Diunduh dari http://www.psychologymania.com/2012/08/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkotika.html
Haryanto. (2012). Dampak penyalahgunaan narkoba. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/dampak-penyalahgunaan-narkoba/
Narkoba dan bahaya. (n.d.). Diunduh dari https://www.academia.edu/4161465/NARKOBA_DAN_BAHAYA
Santoso, T., & Silalahi, A. (2000). Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja: Suatu perspektif. Jurnal kriminolog indonesia, 1, 37-45. Diunduh dari http://journal.ui.ac.id/index.php/jki/article/viewFile/1234/1139



Wednesday, September 24, 2014

Silogisme

     Haaai selamat malam postingan ketiga saya hari ini adalah Silogisme  yang saya pelajari juga di blok filsafat yang saya tempuh.

Silogisme

    Silogisme merupakan suatu simpulan dimana dua putusan (permis2) disimpulkan suatu putusan yang baru. prinsipnya adalah bila permis benar, maka simpulannya benar. Terdapat dua macam silogisme yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis.

Silogisme Kategoris

     Yaitu silogisme yang permis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh : M - P Perbuatan jahat itu haram.
                S - M Menghina itu adalah perbuatan jahat.
                S - P Maka, menghina itu haram.

Silogisme kategoris tunggal
     Mempunyai dua permis, terdiri atas 3 term S, P, M. Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal M adalah S dalam permis mayor dan dalam permis minor. Aturan: permis minor harus sebagai penegasan, sedangkan permis mayor bersifat umum.
Contoh:
M-P  Setiap manusia dapat mati (mayor)
S-M Aristoteles adalah manusia (minor)
S-P Jadi, Aristoteles dapat mati (simpulan)

Silogisme kategori majemuk
bentuk silogisme yang permis-permisnya sangat lengkap, lebih dari tiga permis, dan jenis-jenisnya adalah 

Epicherema: silogisme yang salah satu/kedua permisnya disertai alasan.
Enthymema: silogisme yang dalam penalarannya tidak mengemukakan semua permis secara eksplisit
Polisilogisme: deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi permis untuk silogisme lainnya.
sorites : silogisme yang permisnya lebih dari dua.

Logika

Siang, saya akan memposting tentang logika yang baru kemarin saya pelajari di kuliah saya 

Logika

    Logika berasal dari bahasa yunani, yaitu logikos yang berarti sesuatu yang diungkapkan/diutarakan lewat bahasa. pertama kali digunakan istilah itu oleh zeno dari citium (334-262SM). logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, dan membahas asas-asas atau aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyipulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Dapat dikatakan juga logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk perpikir lurus (tepat)

    Obyek logika ada dua yaitu objek material yaitu manusia itu sendiri dan obyek formal adalah akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat dan tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.

Terdapat manfaat jika belajar logika

  • Membantu setiap orang untuk mampu berpikir kritis, rasional, metodis.
  • Kemampuan meningkatkan kemampuan bernalar secara abstrak.
  • Mampu berdiri lebih takjam dan mandiri.
  • menambah kecerdasan berpikir, sehingga bisa menghindari kesesatan dan kekeliruan dalam menarik kesimpulan.
     Ada dua macam logika yaitu logika kodrati dan logika ilmiah. Logika kodrati yaitu suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika secara spontan. Logika ilmiah berusaha mempertajam akal budi manusia agar dapat bekerja lebih teliti atau lebih tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari.

Logika Formal

    Logika yang berbicara tentang kebenaran bentuk. Logika formal juga disebut juga logika minor.
Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya kita tarik secara logis dari permis atau titik pangkalnya dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi tersebut. Yang harus diperhatikan ialah penyusunan pertanyaa-pertanyaan yang menjadi permis atau dasar penyimpulan. Jika susunan permis tidak dapat dijadikan pangkal atau dasar untuk menarik kesimpulannya yang logis.

Logika Material

    Logika yang membahas tentang kebenaran isi. Logika material disebut logika mayor. sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran isi apabila pernyataan-pernyataan yang membentuk argumen tersebut sesuai dengan kenyataan.

Logika Induktif

    Logika induktif merupakan cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal/partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu. Atas dasar fakta dirumuskan kesimpulan umum. Kesimpulan itu merupakan generalisasi fakta yang memperlihatkan kesamaan. Namun kesimpulan umum harus dianggap sebagai bersifat sementara. Karena ciri dasar induktif selalu tidak lengkap.

Generalisasi Induktif

   Proses penalaran berdasarkan pengamatan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua. Apa yang terjadi beberapa kali dalam kondisi tertentu dapat diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi sama terpenuhi. Tiga syarat membuat generalisasi yang pertama tidak terbatas secara numerik, tidak boleh terikat pada jumlah tertentu. Yang kedua tidak terbatas secara spasio temporal, harus berlaku dimana saja. Yang ketiga dijadikan dasar pengandaian.

Logika Deduktif

    Logika deduksi merupakan kebalikan dari induksi yaitu suatu proses tertentu dalam proses itu akal budi kita menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus dari pengetahuan yang lebih umum. yang lebih khusus itu sudah termuat secara implisit dalam pengetahuan yang lebih umum.Induksi dan deduksi selalu berdampingan, keduanya selalu bersama-sama dan saling memuat. Induksi tidak dapat ada tanpa deduksi. Deduksi selalu di jiwai oleh induksi. Dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan, induksi biasanya mendahuli deduksi. Sedangkan dalam logika biasanya deduksi yang terutama di bicarakan lebih dahulu. Deduksi di pandang lebih penting untuk latihan dan perkembangan pikiran.

Sumber:
Pelajaran KBK filsafat 2014 Tentang Logika

Konfirmasi, Inferensi & Konstruksi Teori

Siang , sekarang saya akan memposting apa yang saya pelajari tentang Konfirmasi, Inferensi & Konstruksi Teori. 

Konfirmasi

     Konfirmasi berarti penegasan atau memperkuat. berhubungan dengan filsafat ilmu, maka fungsi ilmu pengetahuan adalah menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang didapat dari kenyataan/fakta. sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna tentang sesuatu. Konfirmassi berupaya mencari hubungan yang normatif antara hipootesis (kesimpulan sementara) yang sudah diambil dengan fakta-fakta (evidensi). 

Terdapat dua aspek konfirmatif:

Kuantitatif 
untuk memastikan kebenran, ilmu pengetahuan mengemukakan konfirmasi aspek kuantitatif.

Kualitatif
ilmu pengetahuan membutuhkan konfirmasi kualitatif untuk menunjukan kebenaran. 

Tiga jenis konfirmasi

Decision theory
Kepastian berdasarka keputusan apakah hubungan antara hipotesis dengan fakta punya manfaat aktual

Estimation theory
Menetapkan kepastian dengan memberi peluang benar-salah melalui konsep probabilitas

Relibility theory
menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta/evidensi yang berubah-ubah terhadap hipotesis

Inferensi

   Inferensi berarti penyimpulan. penyimpulan diartikan sebagai proses membuat kesimpulan (conclusion). Dengan demikian inferensi dapat didefinisikan sebagai sesuatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi. inferensi berawal dari pengetahuan yang sudah dimiliki menjadi pengetahuan baru. Inferensi bisa berupa "mengakui" atau "memungkiri" suatu kesatuan antara dua pernyataan.
     Jenis inferensi di dalam logika, proses penarikan konklusi dapa dilakukan melalui dua cara yaitu dengan cara deduktif dan induktif. Inferensi deduktif terbagi ke dalam dua jenis, yaitu inferensi langsung dan tidak langsung. 
     Inferensi langsung ialah penarikan kesimpulan (konklusi) hanya dari sebuah permi (pernyataan). Inferensi tidak langsung adalah penarikan kesimpulan (konklusi) dengan menggunakan dua permis. konklusi tidak bisa lebih dari pada permis-permisnya.

Hukum Inferensi 
  1. Kalau permis-permis benar, maka kesimpulan benar.
  2. Kalau permis-permis salah, maka kesimpulan dapat salah, dapat kebetulan dapat salah, dapat kebetulan benar.
  3. Bila kesimpulan salah, maka peremis-permisnya juga salah
  4. Bila kesimpulan benar, maka permis-pemirsanya dapat benar, tetapi dapat juga salah.
Konstruktir Teori

      Merupakan model/kerangka pikiran yang menjelaskann fenomena alami/sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dievaluasi menurut metode ilmiah. Konstruksi teori dibangun dengan Abstraksi generalis dan deduksi probabilistik dan deduksi apriori (spekulatif)

Pengelompokan perkembangan ilmu pengetahuan dalam 3 periode

Animisme    : fase percaya pada mitos
Ilmu empiris: tolok ukur ilmu paling sederhana adalah pengalaman, klasifikasi, penemuan hubungan-                        hubungan, perkiraan kebenaran.
Ilmu teoritis : gejala yang di temukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan kerangka pemikiran.

Tiga Model Konstruksi Teori

Model Korespondensi
Kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain.

Model Koherensi
Sesuatu dipandang benar apabila sesuai dengan moral tertentu. mementingkan kesesuain antara kebenaran obyektif - rasional universal dan kebenaran moral/nilai.

Model Paradigmatis
Konsep kebenaran didata menurut pola hubungannya beragam, menyerhadanakan yang kompleks

Sumber:
pembelajaran KBK filsafat 2014 tentang Konfirmasi, Inferensi & Konstruksi Teori

Monday, September 22, 2014

Subyektivisme Dan Obyektivisme

    Malam, sekarang postingan saya akan membahas tentang subyektivisme dan obyekivisme yang baru saya pelajari hari jumat kemarin.

Subyektivisme

     Subyektivisme merupakan pengetahuan yang dipahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu. Dari pangakal pandangan individu, pengeahuan dipahami sebagai seperangkat keyakinan khusus yang dianut oleh para individu. para pendukung pandangan ini adalah Aristoteles, Plato, Rene Descartes, kaum Solipsisme, kaum Realisme Epistemologis, kaum Idealisme Epistemologis.
  
    Ciri-ciri pendekatan subyektivisme adalah menggagas pengetahuan sebagai suatu keadaan mental yang khusus (semacam kepercayaan yang istimewa), pengalaman subyektif (kokoh terjamin) sebagai titik tolak pengetahuan dari data inderawi (intuisi) diri sendiri dan prinsip subyektif tentang alasan yang cukup, karena pengalaman bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetahuan langsung dari dir subyek.


Obyektivisme

     Obyektivisme adalah suatu pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia, dari soal yang sederhana sampai teori yang kompleks mempunyai sifat dan ciri yang melampaui keyakinan dan kesadaran individu. pengetahuan diperlukan sebagai sesuatu yang berada di luar ketimbang di dalam pikiran manusia. pendukung pandangan ini adalah Popper, Latatos dan Marx.
    
     Obyektivisme merupakan pandangan bahwa obyek yang kita persepsikan melaluiperantara indera kita ada dan bebas dari kesadaran manusia. Obyektivisme ini beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan berada pada obyeknya. Obyektivisme diartikan sebagai pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang dipahami adalah tidak tergantung pada orang yang memahami.

Terdapat tiga pandangan dasar objektivisme:
  • Kebenaran itu independen terlepas dari pandangan subjektif.
  • kebenaran itu datang dari bukti faktual.
  • kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
Sumber:
Materi kuliah KBK filsafat 19 September 2014 tentang subyektivisme dan obyektivisme

Filsafat Ilmu Pengetahuan (Epistemologi)

     Malam, sekarang saya akan memposting tentang epistemologi pelajaran ini saya dapatkan pada pertemuan ketiga di blok Filsafat ini.

     Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu jadi epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.

Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan

Empirisme
     Merupakan suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. John Locke, mengatakan bahwa pada manusia di lahirkan akalnya merupakan jenis catatan yang kosong (tabula rasa), dan di dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman indrawi.Seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari pengindraan serta refleksi yang pertama-pertama dan sederhana tersebut.

Rasionalisme
      Berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.

Fenomenalisme

     Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu seperti keadaannya sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang menampak kepada kita, artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).

     Bagi Kant para penganut empirisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman-meskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksakan bentuk-bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.

    Sifat Epistemologi secara kritis mempertanyakan/menguji cara kerja, pendekatan, kesimpulan yang ditarik dalam kegiatan kognitif manusia. Secara normatif menentukan tolok ukur /norma penalaran tantang kebenaran pengetahuan. Secara evaluatif menilai apakah suatu keyakinan, pendapat suatu teori dapat dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya secara logis dan akurat.


Dasar dan Sumber Pengetahuan
  1. Pengalaman manusia
  2. Ingatan (memory)
  3. Penegasan tantang apa yang diobservasi (kesaksian)
  4. Minat dan rasa ingin tau
  5. Pikiran dan penalaran 
  6. Logika (berpikir tepat dan logis)
  7. Bahasa (ekspresi pemikiran manusia melalui ujara/tulisan)
  8. Kebutuhan hidup manusia (mendorong terciptanya iptek)
             Struktur ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua yaitu Subjek (berperan sebagai yang menyadari) dan Objek (berperan sebagai yang disadari). Hubungan antara Subjek dan Objek menghasilkan Pengetahuan. 

Sumber:
Materi kuliah KBK Filsafat 19 September 2014 tentang Epistemologi

Pencabangan Filsafat

   Malam ini saya membuat postingan tentang pencabangan filsafat dan pelajaran ini saya dapat pada hari selasa kemarin. postingan ini juga terlambat seperti postingan saya sebelumnya hehehe.

   Filasafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan, lalu makin rasional dan sistematis. Disiplin ilmu memisahkan diri dari filsafat. Namun masalah pokok filsafat semakin banyak, maka dibagi sesuai kelompok yang disebut cabang filsafat. Tokoh-tokoh yang berjasa membuat pembagian filsafat yaitu Aristoteles, Christian wilff, Will Durant, dll.

      Secara umum filsafat dibagi menjadi epistemologi, metafisika, logika, etika, aksiologi dan filsafat khusus berbagai disiplin ilmu.

Epistemologi
      Epistomologi berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu jadi epistemologi itu berarti ilmu pengetahuan atau percakapan tentang pengetahuan. Epistemologi mencari apa sumber, asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan dan validitas dari pengetahuan itu sendiri.

Metafisika
     Metafisika merupakan padanan kata yang berasal dari bahasa yunani yakni : μετά (meta) = "setelah atau di balik", dan φύσικα (phúsika) = "hal-hal di alam"). Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisikaa dibagi menjadi metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus: kosmologi, teologi metafisik dan antropologi.

Metafisika Umum (Ontologi)
Membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh dengan cara memisahkan eksistensi dari penampilan eksistansi itu. tiga teori ontologis:

Idealisme
ada sesungguhnya berada di dunia ide, yang tampak nyata alam indrawi hanyalah bayangan dari sesungguhnya.

Materialisme
menolak hal yang tidak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yang keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan.

Dualisme
Tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tidak terlihat secara fisis). harus dibedakan dengan monisme dan pluralisme.

Metafisika Khusus

Kosmologi
percakapan tentang alam/ketertiban paling fundamental dari seluruh realitas.

Teologi Metafisik
membahas kepercayaan pada Allah di tengah realitas kejahatan yang merajalela di dunia.


Aksiologi

   Aksiologi berasal dari kata dalam bahasa yunani, yaitu axios dan logos. Axios berarti nilai dan logos berarti ilmu. aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. aksiologi sebagai ilmu yang membicarakan tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
   Aksiologi dibagi menjadi dua bagian, yaitu etika dan estetika. Etika mengkaji tentang prinsip-prinsip dan konsep yang mendasari penilaian terhadap prilaku manusia. Estetika mengkaji tentang prinsip-prinsip yang mendasari peenlaian atas berbagai bentuk seni, yang mengkaji apa tujuan seni, apa peranan rasa dalam pertimbangan estetika, bagaimana kita bisa mengenal karya seni besar.

Sumper:
Materi kuliah KBK Filsafat 19 September 2014 tentang Metafisika dan Aksiologi

Friday, September 19, 2014

Jumpa Pertama Dengan Filsafat

   Malam, sekarang saya akan memposting tentang apasih Filsafat itu. seharusnya saya membuat postingan ini hari senin lalu namun karna beberapa hal termasuk penyakit malas saya yang belum sembuh jadi saya membuatnya hari ini hehehe.
     
     Langsung aja ya, jadi hari senin kemarin saya belajar tentang definisi filsafat. Filsafat itu berasal dari bahasa yunani yaitu philos yang berarti sahabat dan sophia yang berarti pengetahuan. secara harfiah berarti sahabat pengetahuan. Menurut Plato filsafat itu adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran asli dan murni ,menurut Aristoteles filsafat adalah ilmu pengetahuan yang selalu mencari prinsip dan penyebab dari kebenaran yang ada. dan menurut Rene Descartes filsafat merupakan himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah Tuhan, alam dan manusia.

   Awal dari filsafat dan yang membuat filsafat itu ada yaitu kekaguman/keheranan(thaumasia), ketidakpuasan, hasrat bertanya dan keraguan.

Kekaguman
Menurut Aristoteles karena kekaguman lah manusia mulai berfilsafat. kekaguman memiliki dua hal yang penting yaitu ada yang mengagumi yaitu manusia sebagai subjek dan sesuatu yang mengagumkan yang merupakan objeknya.

Ketidakpuasan
Ketidakpuasan lahir karena mitos yang beredar di masyarakat kurang memuaskan sehingga lahirlah filsafat itu.

Hasrat Bertanya
Kekaguman manusia dan rasa ingin tahu yang menimbulkan banyak pertanyaan. dari pertanyaan itu manusia melakukan pengamatan yang juga membuat adanya filsafat.

Keraguan
Keraguan membuat manusia bertanya akan kebenaran dari apa yang diketahuinya yang kemudian membuat manusia berfilsafat.

     Sifat-sifat dasar filsafat yaitu berpikir radikal yang berarti berfikir mendalam untuk mencapai akar permasalahan dan memperjelas realita. Mencari asas yang berarti berupaya menemukan asas paling hakiki dari segala sesuatu. Memburu kebenaran  yaitu mempersoalkan kembali kebenaran yang sudah ada untuk mencari kebenaran yang lebih pasti. Mencari kejelasan yaitu untuk menghilangkan keraguan. Berpikir rasional yaitu berpikir dengan logis,sistematis dan kritis.

     Filsafat memiliki peranan yaitu pendobrak yang berarti filsafat mendobrak pintu tradisi yang sakral dan tidak bisa diganggu gugat. Pembebas yaitu membebaskan manusia dari cara pikir mitis dan mistis. Pembimbing yaitu membimbing manusia berpikir secara sistematis dan logis.

    Filsafat memiliki kegunaan juga dalam ilmu pengetahuan filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan (mater scientiarum) telah melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan praktis filsafat membantu manusia memahami arti hal-hal dalam kehidupan.


Mindmap kelompok 12 CD 
Sumber:
Materi kuliah KBK filsafat 19 September 2014 tentang Pengantar Ilmu Filsafat

Tuesday, September 16, 2014

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Nama saya Gilang Prasetia nama yang sedikit mainstream, tapi di kampus khususnya fakultas saya yaitu Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (Untar) tercinta belum ada yang sama. Mahasiswa baru angkatan 2014 yang berNIM 705140110. Mahasiswa yang saat SMAnya jurusan IPA memilih Psikologi awalnya karna menghindar dari Matematika tapi kemudain jatuh cinta kepada Psikologi :*. Nah intinya saya mebuat blog ini untuk tugas Filsafat dan mungkin setiap hari senin, selasa ,kamis dan jumat saya akan membuat postingan tentang apa yang saya pelajari pada hari itu selama tiga minggu kedepan. saya mempunyai kelompok dalam mengerjakan blog saya ini yaitu kelompok                                                    ALETHEIA


cantik-cantik ya anggota kelompok saya, tapi yang ganteng di kelompok hanya saya karna saya laki-laki sendiri :'v. Cukup kenalannya ya ga sayang juga tak apa, aku rapopo :'). oya ALETHEIA berarti kebenaran. Kami memberi nama itu karena didunia ini semua orang mencari kebenaran. Karena pencarian atas kebenaran juga kami suka berfilsafat. Maka dari itu kami memberi nama kelompok kami ALETHEIA.
      "Three things cannot be long hidden: the sun, the moon, and the truth." - Buddha




NB: Update bisa saja terlambat